Gemuk itu penyakit sekaligus penyusut umur. Penyebabnya alami atau didapat. Orang sekarang gemuk-gemuk sebab zamannya"tercipta" begitu. Tak mudah diobati lantaran penyebabnya betul bejibun.
Pak Liem heran. Makannya sedikit, cuma tahu-tempe, pakai di-grundeli istri saban hari, maklum lagi stres berat, badannya tetap melar. Dokter bilang ibarat mobil, "mesin" badan Pak Liem irit bensin layaknya mobil Jepang. Makan sedikit tetap tambun.
Tante Sun gampang dan doyan sekali ketawa, gemuknya minta ampun. Orang bilang rajin ketawa bikin orang gampang gemuk. Kabarnya kini Tante Sun kurusan sebab konon sedang jatuh cinta lagi. Orang gemuk jadi kurus kalau in the mood terus, dan semakin gembrot kalau lagi stres atau patah hati
Gemuk atau kegemukan
Gemuk dan gemuk ada dua. Gemuk over weight dan kegemukan atau obesity.Dibilang gemuk kalau pas seperlima lebih berat dari berat normal. Berat normal dihitung dari tinggi (cm) dikurang 100. Berat ideal itu berat normal dikorting 10 persen.
Disebut obesitas jika berat badan lebih dari seperlima berat normal. Obesitas lelaki (android obesity), jika pinggang dibanding pinggul lebih dari empatperlima. Gynecoid obesity atau obesitas wanita, perbandingan itu pas empatperlima. Patokan berat ideal tentu tidak seeksak begitu. Berat ideal atlet, orang yang tulangnya gede-gede, atau yang rajin olahraga, masih direken ideal sekalipun beratnya lebih dari normal. Harus dibedakan kelebihan berat yang disebabkan massa otot dan tulang (lean body mass) bertambah, dengan berat kelebihan gajih. Olahraga menambah masa otot. Orang gemuk yang rajin olahraga bisa jadi beratnya tak turun-turun. Gajihnya benar susut, namun ototnya tambah gempal.
Gemuk tak lebih berisiko dibanding kegemukan. Obesitas tak perlu faktor risiko lain buat diserang koroner. Kegemukan berarti kadar lemak jahat dalam darah (kolesterol, LDL, trigliscrid) tinggi terus. Selain karib dengan jantung koroner, orang obesitas bertetangga dengan kencing manis dan darah tinggi. Orang bilang setelah kawin lelaki gampang gembrotnya. Bohong. Bukan kawin yang bikin lelaki tambah tambun. Pria-wanita semakin gemuk dengan bertambahnya usia. Waktu sekolah lemak kulit cuma sepersepuluh berat badan. Setelah berumur seksi alias seket siji (51), lemak di kulit lelaki bisa melompat seperempat berat badan. Ketebalan lemak kulit lebih dahsyat pada yang gemuk sejak kecil. Bukan cuma besar sel lemak, jumlah sel lemak tubuh pun lebih dari normal. Jika setelah dewasanya rakus, lebih cepat gemuk dibanding yang kecilnya sudah kurus tepos pula.
Yang baru gemuk kemudian, gemuknya tak sebomber gemuk bawaan, sebab yang bertambah besar sel lemaknya saja, jumlahnya tetap. Itu makanya gemuk bawaan lebih susah dikempisi, sekalipun mungkin sudah dijemur tiga kali sehari, pakai buka baju segala. Menjadi gemuk sebab yang dimakan melebihi kebutuhan. Tubuh bakat gemuk lebih irit memakai kalori. Jika porsi makan harian terus berlebihan dan aktivitas fisik semakin kurang, kelebihan kalori disimpan menjadi gajih di bawah kulit. Kulit lebih tebal, dagu berlipat, perut menggandul, dan dada Oom Tom mulai perlu pakai BH. Gemuk dianggap penyakit jika ditemukan kelainan fisik atau laboratorium. Penyakit obesitas terjadi jika ada tumor hipotalamus otak, gangguan kelenjar anak ginjal, atau kelainan hormonal.
Ada beberapa sindrom (Cushing, Prader Willi, Laurence Moon-Bidle, Stein-Leventhal) yang salah satu gejalanya kegemukan. Yang begini tak punya obatnya.
Betul. Gemuk gudang penyakit. Penyakit jantung, kencing manis, perlemakan hati, gampang jatuh sakit, kekebalan tubuh lebih lemah (cel mediated immune response terganggu dan aktivitas sel darah putih menurun), kekurangan seng dan zat besi, berisiko kalau pembedahan, umur lebih pendek dan harapan (life expectancy). Sebuah statistik asuransi mencatat, cuma 60 persen orang obesitas bisa mencapai umur 60, bisa 90 persen jika kurus. Yang mencapai umur 70 sekitar 30 persen, 50 persen kalau bisa tetap kurus. Cuma 10 persen orang kegemukan yang masih hidup sampai umur 80, sedang peluang orang kurus bisa 30 persen.
Resep kurus bukan cuma satu
Gemuk penyakit barang tentu tak ada obat kecuali operasi lemak. Yang gemuk bawaan tidak bisa kempis maksimal, sebab sel-sel lemak tubuh telanjur banyak sejak kecil. Ini salah orangtua.Kultur bahwa gemuk itu simbol status kemakmuran perlu dihapus. Keliru kalau anak gemuk dianggap sehat dan tidak gemuk dinilai penyakitan. Di Amerika dan semua negara maju kini anak dibuat tidak gemuk. Sementara di negara berkembang kelas menengah gemuk-gemuk sebab balas dendam untuk makan enak, ingat masa kecilnya yang rata-rata cuma bisa mengiler melihat makanan enak. Lain dari itu faktor emosi dan jiwa, memunculkan sindroma lapar mata. Orang jadi doyan makan malam, doyan ngemil, dan body image-nya terganggu. Walau sudah kayak tong tetap merasa kurang gemuk terus. Sosok gemuk dianggap bonafid, padahal sekarang nyaris tak ada CEO di dunia berukuran tambun. Buat menjadi kurus perlu obat, diet, dan gerak badan. Penurunan berat tak boleh drastis. Paling banyak 0,5-1 kg setiap minggu. Obat kurus resep dokter bertujuan menekan nafsu makan (anorectic, selain mcnghancurkan kelebihan lemak badan. Golongan anorectic pentermine dan fenfluramine kini dilarang sebab bikin katup jantung jadi lembek dan dower berakibat lemah jantung.
Obat dipakai untuk membentuk pola makan tak berlebihan. Setelah pola makan normal terbentuk, obat dihentikan. Pemakaian obat anorectic lebih dari 12 minggu, bisa toleransi obat sehingga dosis perlu dinaikkan terus, padahal efek samping obat bisa ke otak.
Selain anorectic, dulu dipakai amfetamine dengan tujuan sama, obat jantung digitalis, obat pencahar, obat penuras kencing, obat bikin kenyang (bulk fillers), dan obat kelenjar gondok (preparat thyroid). Obat-obat ini kini ditinggalkan. Selain jelek efek sampingnya, bisa kecanduan juga.
Semakin banyak orang gemuk sekarang lantaran pikiran. Saat emosi tegang, maka dijadikan pemuasan pengganti, depresi dan histeria bikin orang makan terus, dan kelompok yang ketagihan makan menjadi lapar mata dan makan kompulsif. Kasus begini perlu terapi jiwa.
Selain obat, diet kalori dan gula dibatasi. Jauhi yang serba manis, kurangi makanan berlemak, dan perbanyak sayur. Jalan tergopoh-gopoh, 6 km/jam, 50 menit/hari, membakar 550 kalori. Kebiasaan makan dan perilaku makan dibentuk ulang. Cuma makan hanya kalau lapar saja, dan menolak makan kalau kenyang. Otak secara alami mengatur saat makan kita sekebutuhannya. * (Oleh: Dr. Handrawan Nadesul-Kompas)