Rutin olahraga dan pola makan yang sehat selama ini dikenal sebagai cara untuk menjaga berat badan tetap normal, tapi sebuah riset mutakhir menyebutkan ada "senjata" baru untuk melawan kegemukan pada anak-anak, yakni dengan tidur.
Lewat riset yang dilakukan ilmuwan di Universitas Northwestern, Inggris, diketahui bahwa anak-anak yang cukup tidur memiliki indeks masa tubuh (BMI) lebih rendah dan risiko kegemukan dalam lima tahun ke depan akan berkurang, dibanding dengan anak yang kurang tidur.
Menambah waktu tidur di malam hari mengurangi kemungkinan kegemukan 30-36 persen pada anak-anak, dan 34 persen pada anak usia pra remaja. Begitulah kesimpulan para peneliti seperti dimuat dalam jurnal Child Development.
Tim peneliti melakukan pengumpulan data secara nasional terhadap 2.281 anak berusia 3-12 tahun. Orangtua anak-anak tersebut diberikan semacam jadwal harian untuk mencatat informasi seperti waktu mulai tidur, berapa lama, dan waktu bangun tidur. Pencatatan tersebut dilakukan selama lima tahun.
Dari jadwal harian tersebut diketahui anak-anak yang kurang tidur, terbiasa tidur larut malam, atau bangun terlalu pagi, setelah lima tahun cenderung menjadi gemuk. Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa tidur larut malam memiliki dampak yang besar terhadap kegemukan, terutama pada anak berusia 3-8 tahun. Sedangkan dampak kegemukan karena bangun terlalu pagi lebih banyak terjadi pada anak berusia 8-13 tahun.
The National Sleep Foundation, Inggris, merekomendasikan agar anak berusia 5-12 tahun sebaiknya tidur selama 10-11 jam setiap malam, sedangkan anak remaja cukup tidur 8-9 jam.
"Kurang tidur tidak hanya berdampak pada berat badan anak, tapi juga berakibat pada hal lain, misalnya berkurangnya kemampuan akademis, kecanduan alkohol, lemahnya sistem pertahanan tubuh, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung," kata Dr Shahrad Taheri, pengajar di Universitas Bristol, Inggris.
Tim peneliti belum mengetahui kaitan antara tidur dan kegemukan pada anak, tetapi mereka menduga kurang tidur membuat anak gampang lelah sehingga akhirnya tidak punya energi untuk berolahraga. Selain itu, bangun tidur awal membuat anak lebih banyak makan. Kurang tidur juga dipercaya mengganggu hormon yang mempengaruhi metabolisme dan rasa lapar.
Meski belum diketaui dengan pasti kaitan antara tidur dengan kegemukan, namun tim peneliti mengingatkan para orangtua agar memperhatikan waktu tidur anak-anaknya. /Kompas