Dulu, mungkin banyak orangtua yang menginginkan anaknya gemuk. Selain lucu, gemuk juga merupakan lambang kemakmuran. Padahal gemuk sejak kecil itu tidak sehat. Mengapa?
Mengapa banyak anak gemuk sekarang?Pola makan berlebih menjadikan tubuh cenderung kelebihan kalori. Apalagi semakin populernya junk food yang kaya lemak, boros gula, dan garam serta sangat tinggi kalori di kalangan anak zaman sekarang. Selain itu, anak sekarang cenderung jarang bergerak. Padahal, banyak gerak akan membakar kelebihan kalori dari makanan.
Anak gemuk bolehkah berdiet atau minum obat antilemak?Dalam masa pertumbuhan, tubuh anak tidak boleh sampai kekurangan zat gizi. Diet menguruskan badan tidak tepat, karena mengurangi semua zat yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhan. Begitu pula obat antilemak.
Yang dapat dilakukan mungkin dengan cara akupunktur yang bisa menekan nafsu makan, sambil tetap mengatur kecukupan gizi agar pertumbuhan anak tetap baik.
Bagaimana supaya tidak telanjur menjadi gemuk?Bayi dan anak menjadi gemuk jika porsi yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh. Jika bayi diberikan makanan sesuai dengan umur dan tahapan perkembangan usianya, kecil kemungkinan anak bakal gemuk. Buat anak di atas setahun, pilihlah susu sapi nonfat karena anak hanya membutuhkan kandungan protein susunya. Namun, yang terbaik tetap ASI.
Gemuk juga bisa berarti penyakitAnak yang gemuk, bisa juga karena kasus penyakit. Ada beberapa jenis penyakit (kelainan hormon dan gen) yang membuat tubuh anak gemuk abnormal, dan gemuknya kelihatan tidak sehat.
Bagaimana mengatasi anak gemuk?Baru-baru ini, sekolah di AS membuat 'kartu rapor berat badan'. Anak yang dinyatakan kelebihan berat badan memerlukan konsultasi dokter untuk diet khusus, dan latihan jasmani ekstra agar berat badan ideal bisa tercapai.
Dengan 'kartu rapor berat badan', anak dipantau terus oleh sekolah sampai batas tidak gemuknya tercapai.
Anak gemuk apakah berarti profil lemak dalam darahnya juga tinggi?Ya, hal itulah yang paling kita takuti. Kebanyakan remaja Amerika yang pola makan dan pilihan menunya serba junk food itu, rata-rata sudah kelebihan kadar lemak dalam darahnya dan kolesterol serta trigliseride-nya. Itu berarti, risiko terkena serangan jantung, stroke, dan kanker muncul sejak usia pubertas./Nova