Dibanding dengan dua dasawarsa lalu, kini semakin mudah menemukan anak-anak yang gemuk dan kegemukan. Melihat bayi yang montok memang menggemaskan, namun jika hal itu terus berlanjut sampai ia berumur lima tahun, orangtua sebaiknya perlu waspada.
Kegemukan atau sering kali disebut obesitas, disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain genetika atau keturunan, kelainan hormon (endoktrin), serta faktor pola makan yang tinggi lemak dan kalori. Risiko kegemukan juga bisa terjadi sejak usia bayi, terutama bayi yang terlalu dini diberikan makanan padat.
Normalnya, bayi berumur lima bulan berat badannya tidak lebih dari dua kali berat badan saat lahir dan ketika berusia setahun, tiga kali berat lahir. Pada usia anak-anak, orangtua sebaiknya mulai waspada bila anaknya tak suka banyak bergerak, suka mengemil makanan yang manis, berlemak dan berkalori tinggi. Sedangkan tanda-tanda pada badannya mulai menunjukkan adanya lipatan kulit pada paha, leher, dada, dan perut.
Berbagai penelitian telah menunjukkan anak obesitas lebih rentan mengalami berbagai penyakit seperti gangguan jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa. Masalah lain yang mungkin timbul adalah gangguan psikologis karena memiliki bentuk tubuh lebih besar dari teman-teman sebayanya.
Untuk mengatasinya, pengaturan pola makan perlu dilakukan namun dengan memperhatikan asupan gizi yang seimbang. Makanan yang perlu dibatasi adalah diet rendah lemak yang dilakukan secara bertahap. Penurunan berat badan pada anak yang dianjurkan tidak lebih dari 1kg setiap bulan. Selain mengatur makanan, doronglah anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan bermain yang bergerak, seperti bersepeda, main bola, dan sebagainya. /Kompas