"Saya mempunyai dua anak. Anak pertama 7 tahun, perempuan, kelas dua sekolah dasar. Sedangkan anak yang kedua laki-laki, masih berumur 5 tahun dan bersekolah di taman kanak-kanak.
Anak pertama gemar menonton film kartun, sepulang sekolah dia berada di depan televisi. Kebetulan kami berlangganan televisi kabel sehingga dia punya banyak pilihan dalam menonton kartun kegemarannya. Anak saya yang pertama ini gemuk dan suka makan. Dia juga gemar menikmati makanan kecil sambil menonton televisi.
Anak kedua lebih aktif bergerak, lebih suka bermain bersama anak tetangga. Dia ikut bermain bola dan bulu tangkis. Jika tidak ada temannya, dia lebih suka mengendarai sepeda mengelilingi kompleks perumahan. Badannya tinggi dan ramping meski dia juga suka makan dan jajan.
Orangtua saya senang melihat anak perempuan saya yang gemuk. Menurut ibu saya, ketiga anak beliau ketika masa anak-anak kurang gizi. Karena itu, beliau minta saya memerhatikan makanan anak-anak dengan baik. Beliau menganjurkan agar anak laki-laki saya dapat menjadi gemuk.
Saya bekerja di apotek dan sepanjang pengetahuan saya, perlu dihindari terjadinya kegemukan pada anak. Anak yang gemuk tidak selalu berarti sehat. Sebagai ibu, saya ingin agar anak perempuan saya nantinya tidak tumbuh menjadi gadis gemuk. Selain penampilan akan kurang menarik, juga risiko sakit lebih tinggi.
Apa yang harus saya lakukan terhadap anak perempuan saya? Bagaimana caranya agar berat badannya normal? Perlukah diet? Olahraga apa yang bermanfaat untuk anak saya yang gemuk ini. Tolong informasi, apakah ada obat penurun berat badan yang aman? Terima kasih atas penjelasan Dokter."
(M di J)
Jawaban:
Anak gemuk mulai sering dijumpai di masyarakat kita. Meski di pedesaan masalah kurang gizi pada anak masih sering dijumpai, di keluarga yang hidup di kota besar muncul masalah baru, yaitu obesitas (kegemukan) pada anak.
Anda benar, anak gemuk tidak berarti lebih sehat daripada anak berberat badan normal. Masyarakat kurang memerhatikan masalah kegemukan anak karena anak dianggap perlu tumbuh dan berkembang. Anak memerlukan gizi baik agar dapat tumbuh dengan baik.
Perbaikan gizi dalam keluarga menghasilkan anak-anak Indonesia yang lebih tinggi dan sekarang juga mulai diikuti dengan obesitas. Apalagi iklan makanan dan jajanan anak amat gencar. Anak mudah tergoda membeli makanan yang ditawarkan meski makanan itu mungkin kurang baik untuk kesehatan.
Salah satu cara mengurangi obesitas adalah dengan mengendalikan makan anak. Tetapi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter keluarga mengenai hal ini. Dengan demikian, pengaturan makan tersebut tidak memengaruhi pertumbuhannya.
Salah satu upaya penting dalam menanggulangi obesitas adalah dengan latihan jasmani. Anak yang kurang melakukan aktivitas fisik tentu cenderung menjadi gemuk jika makannya berlebih.
Tubuh mampu mengatur kalori yang masuk melalui makanan dan kalori yang keluar, yang dilakukan pada suatu titik set point (titik pengatur). Kalori dapat keluar untuk mendukung kegiatan fisiologis badan, proses pencernaan makanan, dan aktivitas fisik.
Dari ketiga cara pengeluaran energi di atas, komponen aktivitas fisik paling mudah ditingkatkan. Artinya, jika dilakukan latihan jasmani, maka jumlah energi yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan tersebut akan meningkat. Latihan jasmani penting bagi anak. Meski dengan latihan jasmani mungkin saja berat badan tak menurun, tetapi manfaat latihan jasmani tetap diperoleh. Lemak tubuh akan menurun.
Setiap anak memerlukan latihan jasmani. Latihan jasmani bukan hanya bermanfaat saat anak melakukan kegiatan tersebut, tetapi juga merupakan tabungan kesehatan di kemudian hari.
Di sekolah telah diadakan kegiatan latihan jasmani, tetapi kegiatan tersebut belum mencukupi sehingga perlu ditambah dengan kegiatan latihan jasmani di luar sekolah.
Anak laki-laki Anda telah melakukan latihan jasmani secara teratur dan dapat menikmati kegiatan tersebut. Anak perempuan Anda juga dapat melakukan latihan jasmani, baik dengan teman-teman maupun sendiri.
Sudah tentu kegiatan jasmani bersama teman di samping bermanfaat untuk kesehatan, juga menambah keterampilan anak untuk bergaul dengan teman. Agaknya kebiasaan anak perempuan Anda menonton televisi berjam-jam perlu dikurangi dan diganti dengan kegiatan latihan jasmani.
Latihan jasmani pada anak akan dapat meningkatkan daya tahan aerobik, kekuatan otot, dan densitas tulang. Kebiasaan berolahraga sejak masa anak-anak diharapkan akan menjadi kebiasaan seumur hidup.
Pilihan latihan jasmani untuk anak obesitas dapat berupa jalan kaki, bersepeda, dan berenang. Sudah tentu anak juga dapat berolahraga bersama, ikut dalam permainan basket, bulu tangkis, main bola atau bola voli.
Dalam melakukan latihan jasmani yang dipertimbangkan adalah intensitas latihan, lama, dan keteraturan. Lebih dianjurkan melakukan latihan jasmani dengan intensitas sedang, lama 20 menit sampai satu jam, tetapi dilakukan setiap hari.
Bagi anak penting juga dipertimbangkan hendaknya latihan tersebut menyenangkan dan bukan merupakan beban.
Hati-hati menggunakan obat penurun berat badan, apalagi pada anak. Pada umumnya dengan pengendalian makan dan latihan jasmani obesitas pada anak dapat diatasi.
Jika dengan upaya pengendalian makan dan latihan jasmani ini tidak berhasil, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda. Nah, mudah-mudahan kedua anak Anda akan tumbuh menjadi putra-putri yang dapat diandalkan dalam membangun bangsa kita/Oleh: Dr Samsuridjal Djauzi/ Kompas