Apakah anak anda bertubuh gemuk? anak gemuk terkadang terlihat lucu, sehingga banyak orang yang suka, gemas kadangkala malah mencubit.
Tapi hati-hati, jangan sampai tubuh anak anda semakin gemuk. Sebab, kegemukan atau obesitas masa anak-anak berisiko terkena penyakit jantung.
Obesitas pada masa anak-anak biasanya akan berlanjut sampai usia dewasa, dan hal ini tentu tidak menguntungkan karena, obesitas yang terjadi sejak usia dini, mempunyai risiko jauh lebih besar jika terjadi setelah usia dewasa. Angka obesitas di Jakarta saja, saat ini sudah semakin tinggi. ‘’Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir peningkatannya terjadi dari 9,6% menjadi 20%,’’. Angka tersebut, didapat dari hasil penelitian pada anak usia 6-12 tahun disejumlah sekolah dasar Jakarta.
Meningkatnya iklan dan program-program yang ditawarkan TV, kegaiatn komputer/internet, dan video games sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak AS. Anak-anak di AS menghabiskan waktunya lebih dari 3 jam per hari untuk menonton TV. Tidak hanya membuat mereka hanya menggunakan sedikit energi, juga mengurangi aktivitas fisik.Semakin sedikit orang tua di AS (terutama yang sibuk bekerja) yang melakukan olah raga rutin. Dalam hal ini, anak-anak tidak melihat contoh dari para orang tuanya tentang pentingnya berolah raga.Hanya 1/3 anak-anak di AS yang mendapatkan pendidikan fisik atau pelajaran olah raga setiap harinya.
Obesitas masa kanak-kanak dapat disebabkan kelainan hormon, faktor genetik, disebut sebagai obesitas sekunder, ditemukan sekitar 10% anak obesitas, sedangkan penyebab obesitas terbesar adalah akibat makan yang berlebihan yang disebut obesitas primer yaitu sekitar 90%. Disamping itu aktifitas fisik yang kurang dapat memperberat kondisi penderita obesitas. Jika kedua orang tuanya gemuk maka hampir 80% anaknya akan gemuk, jika salah satu orang tuanya gemuk maka sekitar 40% anaknya akan gemuk sedangkan jika kedua orang tuanya mempunyai berat badan normal, maka hanya sekita 14 s/d 15% anaknya mengalami gemuk atau obesitas.
Hindari Permen
Makanan yang dapat menyebabkan obesitas adalah makanan-makanan yang tinggi kalori, seperti fast food (makanan cepat saji), kue-kue yang manis, minuman soda, dan permen. Selain makanan, kurangnya olah fisik juga dapat menyebabkan obesitas, kegiatan yang tidak aktif seperti menonton TV dan bermain video games dapat menyebabkan anak menjadi kurang aktif. Selain itu, ada faktor lain seperti psikologis, anak yang stress cenderung untuk makan lebih banyak, dan faktor lingkungan seperti jajanan di sekolah.
Obesitas mempunyai dampak dan komplikasi, seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner dan stroke.
Obesitas pada anak bisa dicegah dan dihindari, jangan Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung atau peningkatan tekanan darah.Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya, intoleransi glukosa.Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki).
Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering bergesekan.Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap cahaya, dan batas pandangannya jadi lebih sempit. mengurangi makan karena mereka berada pada masa pertumbuhan dan memerlukan gizi dan vitaminiral yang cukup untuk pertumbuhan fisik termasuk pekembangan otak. Pola makannya yang dirubah. Jangan berikan makanan yang manis (permen, es krim), usahakan makanan dimasak dengan cara direbus.
Jangan memberi hadiah dalam bentuk makanan dan hal ini akan merangsang anak setiap berprestasi selalu meminta dibelikan makanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, obesitas usia dini berisiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hipertensi. Obesitas usia dini dapat dihindari, peran orang tua/keluarga sangat besar dalam menanggulangi terjadinya obesitas usia dini./oleh :Dr. Edial Sanif/Jantungku