Kehamilan pada remaja, seringkali menimbulkan kepanikan, bagi orang tua maupun remaja itu sendiri. Apa itu kehamilan, bagaimana bisa hamil, apakah telah melakukan seks dengan aman, adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan. Berikut tanya jawab populer seputar masalah kehamilan:
T (Tanya) : Hamil di usia muda…apa yang harus kita lakukan?
J (Jawab): Hamil usia muda merupakan situasi yang rumit, merasa sendirian, diacuhkan pacar, dan tidak berani mengutarakan kehamilan pada orang tua. Jika tetap mempertahankan kehamilan ini, sudah selayaknya Anda mengutarakannya pada orang tuamu. Ingatlah bahwa orangtua kita lebih berpengalaman dan bahkan mungkin mempunyai teman ataupun saudara yang pernah mengalami masalah ini.
Mungkin pada awalnya mereka akan marah dan kecewa tapi percayalah bahwa mereka pasti membantumu untuk mengambil langkah selanjutnya.
Namun jika takut mereka akan begitu marah dan mungkin akan melukaimu, ada baiknya jika mengutarakan hal ini pada guru favorit atau pelatih disekolah atau bahkan menceritakan masalah ini dengan pembimbing atau perawat kesehatan sekolah.
Kehamilan di usia muda ini adalah masalah sulit dimana kita harus memikirkan waktu serta komitmen yang harus kita jalani untuk membesarkan seorang bayi dan menjadi single parent (orang tua tunggal) pada usia remaja. Apakah siap menanggung kehamilan ini? Apakah membesarkan anak termasuk tujuan hidupmu? Apakah masih mau melanjutkan sekolah dan masuk perguruan tinggi? Apakah sanggup menanggung semua biaya untuk membesarkan seorang anak? Semua ini adalah hal yang wajib untuk dipertimbangkan.
Anda dapat berkonsultasi dengan sahabatmu, keluarga atau mungkin orang lain yang lebih Anda percayai seperti dokter, gurumu, penasihat sekolahmu, atau mungkin juga pelatih sekolah. Tapi pada akhirnya keputusan untuk meneruskan (merawat bayi atau mengadopsikannya) atau mengakhiri kehamilan adalah masalah pribadi.
Tetapi harus diingat, kehamilan bisa diakhiri sampai menjelang usia 24 minggu dimana aborsi pada trimester pertama akan lebih aman dibandingkan trimester kedua.
T : Apakah oral seks bisa menyebabkan kehamilan?
J: Ketika kita menelan semen (air mani) atau apa saja yang masuk ke dalam mulut, semuanya akan langsung di cerna dalam mulut kemudian masuk ke dalam perut melalui sebuah proses sampai tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh.
Sperma akan mati dalam proses pencernaan ini melalui saluran gastrointestinal (GI). Meskipun sperma masih hidup, mulut kita tidak akan secara langsung mengarahkanya menuju sistem reproduksi, sehingga menelan semen (air mani) selama melakukan oral seks tidak akan menimbulkan kehamilan.
Namun oral seks juga berisiko menularkan penyakit menular seksual (PMS) jika pasangan kita terjangkit penyakit seks. Untuk menghindari risiko penularan ini, akan lebih baik jika kita mempraktikkan seks yang lebih aman seperti menggunakan dental dam selama melakukan oral seks ini.
T : Bagaimana tanda-tanda kehamilan dan pada usia berapakah dapat melakukan aborsi?
J: Tanda-tanda awal kehamilan yaitu dimana seorang wanita terlambat datang bulan, atau datang bulan yang lebih pendek dari biasanya, payudara mulai membesar, sering buang air, mual-mual di pagi hari atau lebih dikenal dengan morning sickness, perasaan seperti mengalami bengkak dan kram, perubahan selera makan dan pencernaan, dan juga perubahan suasana hati.
Tanda-tanda ini biasanya terjadi seminggu atau dua minggu setelah pembuahan, meskipun tanda-tanda ini selalu berlainan pada setiap kasus kehamilan.
Aborsi yang paling aman, mudah serta tidak menghabiskan waktu adalah melakukan aborsi selama tri semester pertama (tiga belas minggu pertama yang dimulai dari menstruasi terakhir).
Aborsi juga mungkin dilakukan dalam tri semester kedua meskipun biayanya lebih banyak disamping memerlukan fisik yang sehat. Sedangkan melakukan aborsi pada trimester ketiga sangat beresiko yang bisa mengakibatkan kematian.
T: Apakah hubungan seksual anal bisa menyebabkan kehamilan?
J: Tidak mungkin terjadi pembuahan melalui seks anal, kecuali ada sperma yang tertinggal di dekat liang vagina.Lubang anus manusia mengarah ke rektum yang merupakan satu bagian dari usus besar.
Usus besar ini adalah sebuah organ yang merupakan bagian dari daerah gastrointestinal (GI) yang eksklusif dan tertutup. Yang terpenting, sistem GI tersebut tidak berhubungan langsung dengan daerah reproduksi. Maka dari itu sperma tidak bisa melewati daerah GI untuk menemui sel telur di daerah reproduksi.
Namun jika Anda tidak yakin dengan status Penyakit Menular Seksual (PMS) anda, gunakanlah teknik seks yang lebih aman, seperti mengenakan kondom lateks saat melakukan seks apapun, termasuk seks anal.
T: Kapan menggunakan alat tes kehamilan setelah berhubungan seks?
J : Alat tes kehamilan merupakan sebuah alat yang cukup sensitif yang dapat mendeteksi kehamilan seminggu lebih awal sesudah pembuahan. Sebenarnya tidaklah perlu menunggu datang bulan terlambat untuk mendeteksi sebuah kehamilan.
Meskipun terkadang alat pendeteksi kehamilan ini juga memberikan keterangan yang salah (biasanya pada kesalahan negatif) yang biasanya terjadi bila kita menggunakannya degan terburu-buru. Untuk mendapat hasil yang lebih akurat sebaiknya melakukan tes 7 sampai 10 hari setelah berhubungan badan dan mematuhi petunjuk yang tertera dengan hati-hati.
Jika alat tes kehamilan tersebut memberikan hasil yang positif, segeralah menghubungi dokter, perawat maupun seorang bidan untuk lebih memastikan hasil tes tersebut selain hasil tes yang kita lakukan sendiri di rumah.
T: Seberapa besarkah kemungkinan terjadi pembuahan bagi pasangan normal jika mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi?
J: Kemungkinan seorang wanita hamil tergantung pada tingkat kesuburan dia sendiri dan pasangannya, serta kapan mereka melakukan hubungan intim. Faktor-aktor ini jauh lebih penting dari pada frekuensi pasangan tersebut melakukan hubungan intim setiap minggunya. Kehidupan seksual yang aktif hanya akan meningkatkan kemungkinan kehamilan jika kegiatan seksual terjadi pada saat si wanita sedang dalam masa subur.
T: Apakah semen (air mani) dalam mulut bisa menyebabkan kehamilan?
J: Tidak, seorang wanita tidak akan hamil hanya karena terdapat semen (air mani) dalam mulut mereka maupun menelannya, menciumnya, merasakannya, melihatnya maupun memikirkannya. Kehamilan hanya terjadi jika sperma memasuki sel telur menuju vagina.
T: Apakah kehamilan bisa terjadi tanpa melakukan hubungan badan?
J: Kehamilan yang terjadi tanpa berhubungan seks sangat kecil sekali kemungkinannya. Jika sperma yang keluar ketika ejakulasi atau sebelum ejakulasi mendekati sekitar bibir vagina saat usia subur, sperma dapat langsung masuk ke dalam vagina dan akan langsung terikat dengan sel telur sehingga terjadilah pembuahan.
Untuk menghindari kehamilan ada baiknya untuk selalu menggunakan kondom ataupun sebisa mungkin menjauhkan cairan semen (air mani) baik saat ejakulasi maupun sebelum ejakulasi dari vagina.
Kehamilan juga dapat terjadi jika kita menyentuh semen (air mani) dan kemudian menyentuh vagina pasangan Anda, hal ini sangat memungkinkan sperma bergerak menuju sel telur. /kapanlagi.com